Skip to main content

Kak Ran

Pembaca serial Detective Conan pasti tak asing dengan tokoh Ran Mouri. Perempuan muda (semacam) kekasih Shinichi Kudo ini hampir tak pernah luput hadir di setiap chapter kisah sang detektif muda.

Komik ini pertama kali kubaca tak jauh dari waktu peluncurannya di Indonesia, tahun 1996. Yup, sudah lebih dari dua puluh tahun yang lalu. Dan seperti umumnya komik, waktu di dimensi mereka memang tak masuk di akal di dimensi nyata. Sudah 87 volume buku di rentang 22 tahun, belum juga kisahnya usai. Dan sejak pertama membacanya aku langsung jatuh hati pada Ran Mouri. Dulu aku sering menggambarnya, menulis simbol katakana namanya, menggunakannya sebagai nama email pertamaku, dan hingga kini aku masih menggunakan "ran" sebagai parafku.

Kenapa aku suka sekali dengan tokoh Ran Mouri? Tentu bukan hanya karena kesamaan tiga huruf pertama nama panggilan kami. Mungkin karena dia perempuan cengeng tapi tangguh pertama yang kukenal. Maksudku, di satu waktu dia bisa menghajar penjahat dengan tendangan karatenya. Di waktu lain dia jadi melankolis bila ingat Shinichi yang tak kunjung pulang.

Mungkin juga karena kisah cinta masa remaja Ran mengambil rentang waktu sama dengan masa remajaku. Tahun-tahun pertama hits-nya Detektif Conan juga seiring waktu jatuh bangun cinta-cinta pertamaku. Betapa aku mengagumi kesetiaan dan ketangguhannya menanti ketidakpastian. Bukan hanya kapan Shinichi akan kembali (dalam wujud remajanya), tapi juga apakah perasaannya selama ini akan berbalas. Duh, deritanya memendam rasa sejak SD sebagai teman dekat.

Dalam hal memendam rasa bisa dibilang aku belajar kebalikannya dari Ran. Dari sejak mengenalnya aku bertekad tidak akan melakukan kesalahan yang sama. Aku tidak akan menyimpan asa dan rasaku. Aku akan meneriakkannya pada dunia.

Hm, selama ini aku hanya mengaguminya, tapi setelah tahu aku mengidap limerence, barulah aku sadar sangat bisa jadi Ran adalah tokoh awal yang menjadi asosiasi dari lukaku.  Karena secara historis psikoanalisis waktunya bersamaan dengan mulai terbentuknya bibit limerence-ku. Kemampuanku membangun ilusi harapan dan penantian kupelajari darinya. Entahlah. Mungkin aku bisa sembuh sepenuhnya bila Ran sudah kembali bersama Shinichi.

Mungkin.

Bertahanlah Kak Ran!

Comments

Popular posts from this blog

this kid

For her upcoming 8th birthday, she have everything plan out. (Most probably an Intuitive, yup, since her birthday won't be here until another two months). She already plan how it will be celebrated. Her father and I never celebrate our birthdays so her images of birthdays are definitely not from us. She plans what she wants to eat. Quite anti mainstream because she requested "nasi and kremesan". She plans when it will be held (not on her actual birth day because she wants to celebrate it with her cousin and relatives in her father's hometown). She also plans who she is going to invite. What amaze me the most is she has this idea that her cousins will give her presents which she already has prepared earlier herself. So today I drove her to this stationery store, not a fancy one, just one near her school. She then bought pretty much everything she needs and wants for her birthday. She choose the cute stuffs she wants as her present, pick the pretty boxes and bags to put

Understanding and Curing Limerence

(Excerpt from limerence .net , nothing was written by me) The phases of limerence Like other addictions, we see limerence originating from early life psychological wounding. We use it to fill a hole in our soul.  We  describe  limerence as the mother of all distractions and when working with clients in limerence we are  curious to uncover what is it the person avoiding dealing with?  So often there is deep unresolved emotional pain. The client has protected themselves by covering their hearts over the years and decades with layers and layers of reinforced concrete.  This was a survival mechanism necessary from growing up in a dysfunctional and often narcissistic family system. The reality is limerence never lasts – typically it spans from 6-36 months. Just long enough for us to pair-bond and continue the survival of the species. Recent advances in neuroimaging and neurochemistry are now mapping out these pathways for romantic love. We also feel limerence is a gateway to grief. It ma