Okey, a beta version mom. That's pretty much describing me.
Apakah aku seorang ibu? Hm, bila faktanya aku sudah mengandung, melahirkan, menyusui, lalu memastikan anakku tidak lapar ataupun sakit, selalu bersih dan bisa tidur nyenyak, ya kurasa aku seorang ibu.
Tapi kurasa aku belum (jika bukan tidak) menjadi ibu. Being a mother. And not just doing a job as a mother. Karena aku tidak sabaran menghadapi tingkah anakku, terlalu sering mengomelinya, tidak kreatif menemaninya bermain, dan seringkali lebih tenggelam bersama gawaiku daripada menatap dalam-dalam matanya.
Anakku sudah 'sekolah' dari umur 18 bulan. Ya tentu karena aku bekerja kantoran. Dilematis? Awalnya. Tapi kemudian aku bersyukur. Belum tentu waktunya bersamaku lebih berkualitas dibanding bersama bu guru, pengasuh dan teman-temannya. Bukan karena aku tidak ingin bersamanya tapi ya bagaimana ya... Mungkin karena memang peran domestik bukanlah bakat terbaikku. No, really! Tipe kepribadian ENTP adalah tipe kedua terbanyak yang tidak berbakat urusan ini. Aku pernah membacanya dalam sebuah riset tentang MBTI.
Oke, abaikan soal bakat. Di atas ketidaknyamananku dengan pekerjaan rumah tangga, sepertinya ada alasan lain. Mungkin karena aku cukup sadar bahwa aku tidak sepenuhnya equipped menjadi ibu. Kurang waras misalnya. Tapi mungkin juga karena ini belum waktunya saja. Kurasa aku akan menjadi ibu yang keren. Saat Aray sudah umur belasan dan bisa lebih diajak diskusi, berbagi ide dan pemikiran. Akan sangat menyenangkan. Tapi mungkin tidak sekarang.
Aku masih di versi beta.
Comments
Post a Comment